Tuesday 4 November 2014

Makalah Meneladani Dakwah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat Di Mekkah



KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini yang berjudul “ Meneladani Dakwah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat Di Mekkah ” dapat kami selesaikan.
            Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Agama Islam kelas X semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015.
            Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami tersebut baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
            Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kami pun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan, seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena kami hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah di masa depan yang lebih baik lagi.



Peranap, 05 November 2014



Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kota Makkah merupakan kota yang sangat bersejarah sepanjang lahirnya Islam hingga berjaya dan tersebarnya keseluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak, dakwah Rasulullah SAW yang berbenderakan Islam, lahir dan mulai berkembang di dua kota tersebut.
Sejarah dan perjuangan dakwah Nabi SAW dalam menyampaikan risalah dari Allah SWT sejak diutusnya menjadi Rasul di usia 40 tahun di kota Makkah hingga wafatnya di usia 63 tahun di kota Madinah, mengandung banyak hikmah, pelajaran dan contoh bagi setiap umat, lebih-lebih bagi para penerus perjuangan dakwah Nabi SAW, yaitu para ulama dan  pejuang Islam.
Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemukan di lapangan sekelompok orang yang mengaku sebagai penerus panji-panji Islam, tapi tidak berasaskan pada dasar-dasar yang telah dicontohkan oleh sebaik-baik panutan.
1.2  Rumusan Masalah

1. Dakwah Nabi Muhammad Saw Beserta Sahabatnya
2. Ketabahan Nabi Muhammad Saw beserta parasahabatnya dalam berdakwah
3. Meneladani ketabahan Nabi Muhammad Saw dan parasahabatnya dalam berdakwah








BAB II
PEMBAHASAN


1.1  Dakwah Nabi Muhammad Saw Beserta Sahabatnya

Sebagaimana diketahui, kota Mekkah merupakan pusat agama bagi bangsa Arab. Di sana terdapat para pengabdi Ka’bah dan pengurus berhala serta patung- patung yang dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab. Sehingga untuk mencapai tujuan, yaitu  melakukan  perubahan di kota Mekkah, akan lebih sulit dan sukar jika dibandingkan apabila hal tersebut jauh darinya. Karenanya, dakwah membutuhkan tekad  baja yang  tak mudah tergoyahkan oleh beruntunnya musibah dan bencana yang menimpa.
Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir tiba-tiba terdengar suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat  jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan  pulang minta kepada isterinya untuk menyelimutinya. Dalam  keadaan  berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).
 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
 يا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ (3) وَثِيابَكَ فَطَهِّرْ (4)
 وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ (5) وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ (6) وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ (7)
 Artinya : “ Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan, dan tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah  berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan  maksud) memperoleh (balasan) yang lebih baik, dan untuk (memenuhi perintah) rabbmu bersabarlah.”
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.
1)      Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Pertama-tama dilakukan oleh Rasulullah Saw adalah menawarkan islam kepada orang-orang yang dekat hubungannya dengan beliau, keluarga serta sahabat-sahabat karib beliau. Beliau mengenal mereka sebagai orang-orang yang mencintai Allah dan kebaikan, sedang mereka yang mengenal beliau sebagai sosok yang selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keshalihan. Kebesaran jiwa Rasulullah serta kebenaran berita yang dibawanya merespons dengan baik da’wah beliau.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:
a.       Siti Khadijah (Istri Nabi Muhammad SAW)
b.      Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi Muhammad SAW)
c.       Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi Muhammad SAW)
d.      Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi Muhammad SAW).
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a.       Utsman Bin Affan
b.      Zubair Bin Awwam
c.        Saad Bin Abi Waqqash
d.      Abdurahman Bin Auf
e.        Thalhah Bin “Ubaidillah
f.       Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g.      Arqam Bin Abil Arqam
h.      Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94).
Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15).
Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.
Orang-orang Quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia) ini dilakukan karena di mekkah pengikutnya sering di aniyaya, sehingga Rasulullah SAW bersabda pada pengikutnya;” jikalau kamu berpindah ke negeri Habsy adalah lebih baik karena disana ada seorang raja yang wilayahnya tidak ada seorangpun yang dianiyaya. Sehingga Allah menjadikan suatu masa kegirangan dan keluasaan kepadamu daripada keadaan seperti sekarang “ hijrah ini dilakukan 2 kali. Untuk yang kedua kalinya raja Habsy memeluk agama islam. [2]  kemudian hijah ke Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk menerima perintah shalat lima waktu.

1.2  Ketabahan Nabi Muhammad Saw Beserta Parasahabatnya Dalam Berdakwah

Pada mulanya, dakwah Nabi Muhammad di Makkah dimulai dari sanak keluarga dan kerabat dekat. Itupun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, di rumah salah seorang sahabat yang bernama Al Arqom bin Abil Arqom Al Makhzumi. Upaya tersebut membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Kurang lebih tiga tahun ada 39 orang yang menyatakan iman dan Islam, semuanya dari kerabat dekat dan sahabat-sahabat yang lain. Di antara kerabat dekat yang masuk Islam waktu itu antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah. Khadijah, istri nabi, orang yang cukup terpandang dan kaya raya. Abu Bakar, seorang dermawan yang kaya raya. Ali bin Abi Tholib, seorang pemuda yang cukup cerdas dan dihormati. Dengan masuk Islamnya orang-orang tersebut membawa pengaruh besar pada dakwah nabi sampai masa berikutnya. Karena orang-orang tersebut cukup dihormati di kalangan orang-orang Quraisy.
Di antara sahabat yang menyusul masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Fatimah binti Khatab serta suaminya (Said bin Zaid), Arqam bin Abil Arqam, Thalhah bin Ubaidillah. Mereka termasuk “Assabiqunal Awwalun”, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Dakwah secara terang-terangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. mendapat reaksi cukup keras dari para pemuka dan tokoh Quraisy, antara lain Abu Lahab (Abdul Uzza), Abu Jahal, Umar ibnu Khatab (sebelum masuk Islam), Uqbah bin Abi Muatih, Aswad bin Abdi Jaghuts, Hakam bin Abil Ash, Abu Sufyan bin Harb (sebelum masuk Islam), Ummu Jamil (istri Abu Lahab). Reaksi keras yang dilakukan oleh para tokoh Quraisy tersebut antara lain berupa ejekan, hinaan, hasutan, ancaman, dan penganiayaan secara fisik. Hal yang sama juga dilakukan kepada orang-orang Quraisy sendiri, agar tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad. Namun, Rasulullah tetap tabah dan sabar, dakwah pun tetap dijalankan. Bahkan semakin terang-terangan dan meluas ke wilayah lain.
Menghadapi sikap Rasulullah tersebut orang-orang Quraisy bertambah marah, bahkan pernah merencanakan akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad. Rencana tersebut dilakukan menjelang Nabi Muhammad akan hijrah ke Madinah. Atas pertolongan Allah SWT, waktu itu Nabi selamat dari rencana pembunuhan tersebut. Kemudian bisa hijrah ke Madinah. Meskipun Nabi Muhammad saw. dengan susah payah dalam berdakwah karena mendapat tantangan dari Kaum Quraisy, tetapi makin hari makin didengar orang sehingga makin banyak pengikutnya. Dakwah Nabi Muhammad di Makah dilakukan kurang lebih selama 13 tahun, dan selebihnya selama 10 tahun Nabi Muhammad berada di Madinah. Ketika berdakwah di Makkah, tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah dan para sahabat begitu besar.

1.3  Meneladani Ketabahan Nabi Muhammad Saw Dan Parasahabatnya Dalam Berdakwah

Dari uraian sejarah di atas dapat diambil pelajaran yang sangat berharga dari cara cara dakwah Rasulullah yang harus diteladani oleh umat islam, antara lain adalah:
  • Nabi Muhammad berdakwah dengan keteladanan. Sebelum beliau menyampaikan sesuatu, maka beliau terlebih dahulu melaksanakanya. Jadi, disamping dakwah dengan lisan, dakwah juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan bahasa yang halus dan lemah lembut serta dengan bahasa yang mudah dipahami.
  • Rasulullah saw. memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin dalam sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan ‘sahabat’. Cara seperti ini menimbulkan rasa simpati yang luar biasa, karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan kesetaraan.
  • Rasulullah saw. selalu bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka maupun duka, dengan demikian terjalin persatuan, kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang sangat kuat. Dalam berdakwah Rasulullah saw. tidak pernah memaksakan kehendak, Rasulullah saw hanya menyampaikan ajaran dari Allah SWT, dan memberikan pemahaman secara rasional dan dengan hati yang jernih. Mengikuti atau tidak hal itu menjadi hak pribadi masing-masing. Dengan kata lain, dalam berdakwah Rasulullah saw tidak pernah menggunakan cara-cara kekerasan





BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1.      Nabi SAW dan para sahabat berjuang di Mekkah karena masyarakatnya tidak bisa membedakan agama dan kekuasaan.
2.      Misi perjuangan Nabi adalah tauhid yaitu mengajak manusia menyembah Allah SWT.
3.      Perjuangan Nabi SAW dan para sahabat dibuktikan dengan tegar mengalami penderitaan demi islam.
4.      Cara meneladani perjuangan Nabi SAW adalah dengan berani menunjukkan perilaku pejuang yang islami, yaitu memiliki niat yang kuat, berakhlak mulia, tabah dan rela berkorban, selalu mnyampaikan kebenaran, dan islam.

3.2 Saran
Dengan makalah ini, kami buat yang mestinya tidak jauh dari kekurangan dan kesalahan, sehingga saran maupun kritikan sangat kami harapkan. Dan perlu di tinjau atau di kaji ulang untuk mencapai kesempurnaan, dalam dunia ini tidak ada suatu hal yang sempurna begitu juga dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah SWT. Akan tetapi harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah dan para pembaca.



1 comment: