Butiran Ayat Cinta di BBM - Cerpen Islam
BUTIRAN AYAT CINTA DI BBM
Cerpen Karya Irfandi
Cerpen Karya Irfandi
Langkah akhir adalah ikhlas. Ketika sebuah ketulusan dipatahkan,
terhempas impian, terbias harapan seraya ucap tak bermakna. Saat lelaki
idaman sejak kutahu cinta, tak hujung bersandar. Membuat hati kabung
serta miris untuk dikenang, berbaur perih memukul batin tak kian redam,
tak kian padam. Tak mampu kukubur berbekas kepedihan yang tak mudah
redup hingga kini. "Inilah gerutuk kecil direlung hatiku".
Sebut saja namaku velina. Ketika itu aku duduk dibangku salah satu perkuliahan didaerahku. Sebenarnya aku adalah wanita yang jarang keluar dan lebih banyak dirumah. Aku mungkin juga merupakan tipe wanita yang mudah mengagumi atau tertarik kepada sesuatu. Tapi, bukan berarti aku murahan, Tidak dong.. He,He. Malah aku termasuk salah satu wanita yang super cuek, risih apalagi dengan pria asing. Mungkin ini juga yang menjadi kesalahanku dan para ukhti-ukhti diluar sana, terkadang aku ingin memiliki banyak teman, ingin disukai pria-pria tapi sayang aku sebagai wanita terlalu cuek, padahal ketika seorang pria mendekati seharusnya kubiarkan saja, kan bukan berarti pria tersebut ingin menjadi pacarku. Mungkin saja ingin berteman atau mungkin mau berbagi rezeki, Ha,Ha. Padahal salah satu cara memiliki banyak teman adalah dengan sikap ramah karena pada prinsipnya ramah belum tentu murah, ramah adalah sikap terpuji. Dan aku bisa membedakan mana hal yang berkualitas dan yang tidak, aku juga bisa membedakan mana yang pantas digemari dan mana yang tidak.
Sebut saja namaku velina. Ketika itu aku duduk dibangku salah satu perkuliahan didaerahku. Sebenarnya aku adalah wanita yang jarang keluar dan lebih banyak dirumah. Aku mungkin juga merupakan tipe wanita yang mudah mengagumi atau tertarik kepada sesuatu. Tapi, bukan berarti aku murahan, Tidak dong.. He,He. Malah aku termasuk salah satu wanita yang super cuek, risih apalagi dengan pria asing. Mungkin ini juga yang menjadi kesalahanku dan para ukhti-ukhti diluar sana, terkadang aku ingin memiliki banyak teman, ingin disukai pria-pria tapi sayang aku sebagai wanita terlalu cuek, padahal ketika seorang pria mendekati seharusnya kubiarkan saja, kan bukan berarti pria tersebut ingin menjadi pacarku. Mungkin saja ingin berteman atau mungkin mau berbagi rezeki, Ha,Ha. Padahal salah satu cara memiliki banyak teman adalah dengan sikap ramah karena pada prinsipnya ramah belum tentu murah, ramah adalah sikap terpuji. Dan aku bisa membedakan mana hal yang berkualitas dan yang tidak, aku juga bisa membedakan mana yang pantas digemari dan mana yang tidak.
Butiran Ayat Cinta di BBM - Cerpen Islam |
Saat itu aku mengagumi seorang pria yang jarang sekali kutatap wajahnya
secara langsung. Namun aku mengenalnya sudah sejak lama. Artinya kita
berdua sudah saling mengenal, hanya jarak kita sedikit agak jauh.
Ada orang mengatakan perasaan mengagumi itu tidak bertahan lama. Kata siapa?, Ini buktinya hingga kini aku tetap mengaguminya. Aneh kan"? Memang sungguhlah aneh kisah cintaku.
Sebenarnya aku rada lupa kapan tepatnya aku mulai mengaguminya sampai aku jatuh hati kepadanya. Mungkin saja waktu bbm pertama kali dengan dia yang awalnya aku sedikit gerogi seraya dag,dig,dug entah pesan apa yang akan kukirim kepada dia.
"Assalamu'alaikum.. Ton? Sapaku.
“Waalaikum salam, siapa?” Balasan toni.
“Ini aku velina” Sahutku lagi.
“Oh velina” Balasan toni dengan cueknya.
“Iya” Balasku.
Memang sebuah bbm sederhana, yang aku yakin semua pun pernah melakukan dan mengalaminya. Entah itu melalui bbm ataupun sms. Kala itu ada segelintir bunyi dalam hatiku, "Mungkinkah ini awal percintaanku dengan toni? yang memiliki nama panjang Toni Hartono Al-Insan. "Jika memang dia adalah jodohku, lantas mengapa toni harus cuek?" Entahlah aku tidak tahu. Toni adalah sosok pria yang sholeh, prestasi dikampusnya tidak diragukan lagi juga aktif dalam organisasi. Itulah sepintas yang aku tau tentang seorang toni. Mana ada wanita yang tak terkesima dan terlena dengan pria model seperti ini. Apalagi dizaman sekarang para wanita lebih banyak menginginkan pria yang bisa mengayomi dan bertanggung jawab tentunya, meskipun kutahu tidak semua wanita. Maka aku fikir tak ada salahnya bila sedikit berusaha untuk mengenal lebih dekat dan kalau boleh malah meraihnya. Sejujurnya bukan karena pilih-pilih dalam mencari pasangan hanya saja aku takut salah pilih. Sebab walau bagaimanapun pria adalah orang yang akan menjadi pemimpinku kelak. Jadi aku coba sedikit untuk selektif dalam memilih pasangan. Sosok seperti toni lah yang aku impi-impikan yang menjadi pria idamanku sejak kecil.
Pagi dalam gelap, selepas berkumandang adzan, suara ayam jantan bagaikan bernyanyi riang, dengan alunan irama suara burung nan ramai. Subuh itu, Aku bangun lebih cepat sehabis menggelar sajadah seusainya kuberikan sedikit perhatian kepada toni.
"Pagi Ton, udah sholat? Sapaku.
“Pagi juga, udah baru aja” Balasan toni.
Kubalas lagi “Lagi ngapain?”
“Baca buku aja," Balasan toni.
"Oh iya dah, selamat belajar ya" Sahutku dengan iringan sebal.
Kala itu, lagi-lagi aku harus sakit hati dengan balasan yang tetap cuek. Padahal aku selalu berharap dia asyik bbman denganku. Aku memang sengaja tidak terlalu banyak bertanya supaya tidak terkesan murah dan kepo dimata toni. Namun Meskipun aku sedikit kecewa dengan setiap balasannya tetap saja hatiku senang seakan jantung detaknya lebih kencang karena bisa berhubungan dengan toni dan aku tak pernah berhenti perhatian kepadanya. Sebab mencintai toni adalah hal yang membuatku merasakan cinta yang sebenarnya. Mengapa? Karena toni merupakan pria yang luar biasa yang tak pernah meninggalkan ibadahnya dan teguh pendirian serta mau bekerja. Wajahnyapun wajah indonesia asli, karena aku memang lebih senang hal-hal yang bersifat lokal bukan sok-sok korea. He,He.. Ketika kulihat fhoto yang tersenyum, Subhanallah betapa manisnya senyuman itu, madu saja yang konon paling manis dari madura, rasanya lebih manis senyuman toni, bahkan aku merasa hanya aku yang memiliki pujian lebih terhadap toni.
Sore beranjak malam matahahari hilang ditelan bumi, azdanpun memanggil aku bergegas melaksanakan perintah Allah, selepasnya aku bersila didepan TV sambil lalu kusempatkan untuk bbm toni dengan mulai sedikit bertanya lebih dalam lagi dan akhirnya ada sedikit perubahan dari toni.
"Sibuk apa ton?" Tanyaku.
"Aku lagi nyiapin berkas kemahasiswaan untuk besok, kalau kamu?" Jawabnya. Selanjutnya kubalas lagi.
"Lagi duduk aja, aku gak ganggu kan?
"Nggak kok kenapa? Balasan toni.
"Gak apa-apa, siapa tau kamu mau nelfon ceweknya" Tuturku berisi kiranya pancingan.
"Waduh..Cewek? Belum ada, santai aja" Kata toni.
"Oh.. Kirain punya cewek He,He..." Balasanku sambil tersenyum karena toni tak punya pacar.
"Aku single kamu sendiri?" Balasnya.
"Sama single juga, Emang gak pengin punya pacar?" Tanyaku dengan hati berdebar.
"Dulu pernah, tapi kalau sekarang kayaknya belum ada keinginan, nanti aja kalau udah lulus kuliah" Dengan begitu santai dan jujurnya toni membalas..
"Ohh.. Gitu" Balasanku dengan sedikit manyun alias sebal sebab dia tak ingin pacaran sebelum lulus kuliah.
Hemmmmm.. Sesak dada ketika aku baca bbm terakhir dari toni dan aku merasa serasa tak ada harapan untuk memilikinya. Kurang lebih 3 bulan aku ta'arufan di bbm dengannya. Telah banyak hal-hal konyol serta lelucon bersama toni dibbm, pesan ketawa, pesan sedih, kirim lagu, kirim gambar dan lain-lain. Bahkan sesaat dia menceritakan kisah sedih tentang ayahnya yang telah pulang saat itu aku benar-benar merasakan dekat dengan dia. Tapi sayang selama itu juga aku berkomunikasi dengan toni aku tak pernah mendengar suaranya. karena tak tahan ingin mendengar suaranya waktu itu aku berpura-pura tidak tahu bagaimana cara mengirim pesan suara dibbm. Berharap dia mau menelfonku, ehh.. Ternyata dia malah mengirim pesan suara saja. Tapi gila suaranya teramat santun diiringi kebijakan. Semakin tumbuh cinta dan sayangku kepada dia. Terkadang rasa percaya diriku sungguh tinggi kalau cintaku akan diterima oleh toni. Sebab kita nyambung, kita asyik setiap kali sharing apa saja, dan aku selalu berusaha mengimbangiya meskipun aku tau dia lelaki pintar. Akhirnya aku mencoba untuk menyatakan perasaanku dengan harapan aku bisa legah dan berharap dia menerimaku. Karena aku tak ingin menjadi wanita munafik. Harus menahan sakit tiap hari karena terbelenggu cinta tak sampai. Akan tetapi semua hanyalah dugaanku semata, dan semuanya tak sesuai harapan dan keinginanku.
"Ton? Kita kan udah saling kenal lama dan kita juga udah sering kali share, aku tau kamu orang pintar mestinya kamu paham, apa maksudku selama ini, perhatian sama kamu, sebetulnya aku kagum sama kamu ton, aku mencintai kamu, dan pengin memiliki ikatan cinta denganmu, aku bangga sama kamu, Bagaimana? kamu kan juga single ton? Ucapku dalam bbm dengan harapan besar.
"Makasih selama ini kamu udah nemenin aku, udah sharing, udah suka, udah sayang sama aku, Tetapi, selain aku memang belum ingin pacaran, aku juga memang belum ada rasa sama kamu, Tolong ya.. maafin aku, aku berharap kamu mengerti" Ujar toni.
"Iya ton, Makasih atas kejujuranmu, insyaallah aku mengerti, walaupun aku takkan bisa berhenti memikirkanmu, Ton kalau suatu saat kamu berubah fikiran, aku siap mengisi hari-harimu ton, aku bakal tetap menantimu" Balasanku dengan sedikit rasa tak percaya.
"Iya makasih juga, sekali lagi maafin ya, aku gak nerima, karena aku jujur, hatiku gak bisa dipaksakan, dari pada jalin ikatan tanpa dasar cinta lebih baik kita berteman biasa" Ujar toni yang mungkin berusaha meyakinkanku.
"Iya ton" balasku dengan kesedihan.
Jujur saja aku masih tak percaya. Bagaimana mungkin ketulusanku, harapanku, perhatianku selama itu dipatahkan begitu saja oleh toni, dadaku sesak, kepalaku sakit, mataku buram saat mengetik, tubuhku lemas tak berdaya, kurasakan sakit yang sungguh dalam waktu itu, bahkan sempat kuteteskan air mata kecil karena sepotong luka dipalung hati. Malam, pagi, siang dan sore aku terus terfikirkannya dan masih bertnya-tanya. Untuk lebih meyakinkan diriku, apakah aku benar-benar ditolak. Esok harinya kucoba mengirim bbm terakhirku kepada toni.
"Ton, Apakah itu udah keputusan bulat?" Tanyaku.
"Iya, Maaf ya" Jawaban toni. Beberapa menit aku balas lagi.
"Apa gak ada kesempatan buat mengisi namaku dihatimu?"
"Nggak.. Sebaiknya kamu lupain aku, hapus semua tentang aku dan kalau bisa hapus kontak bbmku dibbmu.. Maaf." Balasan toni dengan kesan bosan pada sikapku.
Kesedihanku ditambah karena bbm terakhirnya, fikirku "jangankan bercinta berteman saja dia sudah bosan. Kali itu bukan hanya tetesan kecil dari mataku, tapi tisu yang baru kubeli 2 hari sebelumnya hampir mau habis karena ingusku terus keluar tak tahan menahan sakit, ingin rasanya aku pukul-pukul tembok sambil berteriak namun kusadari itu kebiasaan para lelaki, yang kulakukan hanya menangis sambil memeluk guling dalam kamarku. Dan itulah bbm terkhirku bersama toni hingga kini aku tak menghubunginya lagi. Sebagai wanita tentu tak pantas rasanya bila harus memaksa. Karena mungkin terkesan murah. Meski sakit, kecewa dan sedih yang kurasa. Tapi sejujurnya aku tak pernah bisa berhenti mencintainya. Hari-hari kulalui tanpa kabar toni, aku hanya bisa melihat rutinitasnya didunia maya, dan aku tetap berharap suatu saat nanti dia berubah fikiran lalu datang padaku lagi dan menerimaku. Ingin sekali rasanya bisa memiliki lelaki seperti toni yang begitu rajin beribadah.
Beberapa hari kemudian dipagi yang indah, matahari mulai menyongsong kearah barat, diiringi gerimis-gerimis kecil, kupandangi dedaunan masih muram saja. Aku lakukan akitfitas pagi seperti biasanya. Kubaca info melalui internet secara online dan tiba-tiba terdengar bunyian tak asing ditelingaku Drrrret.. Derrrttt.. Drrerttt..
Ternyata bunyi Handphoneku sebuah broadcast dari salah satu temanku yang isinya membuatku mengerti apa yang sedang kualami;
Seorang Wanita Mengatakan;
"Sungguh sulit mencari lelaki sholeh zaman sekarang?"
Seorang Lelaki Mengatakan;
"Sungguh sulit mencari wanita sholehah zaman sekarang?"
Alangkah baiknya bila kalimat itu kita tujukan kepada diri sendiri, sebelum diucapkan kepada orang lain.
Sudah menjadi Wanita baikkah kita?
Sudah menjadi Wanita Sholehahkah kita?
Begitulah seharusnya kita bertanya.
Kadang kita terlalu sibuk untuk menilai orang lain sehingga kita lupa untuk menilai diri sendiri. Kadang kita terlalu sibuk mencari sosok yang baik. Kadang kita terlalu sibuk mencari sosok yang menurut kita soleh atau solehah. Sehingga kadang kita sendiri lupa untuk berusaha menjadi sosok yang soleh atau solehah.
Muncul satu pertanyaan..
Sudah pantaskah kita berharap untuk bisa mendapatkan sosok yang soleh atau solehah? Jawabannya berpulang pada diri kita masing-masing. Jangan bermimpi mendapatkan lelaki soleh kalau belum mampu menjadi wanita solehah. Jangan terlalu bermimpi mendapatkan wanita solehah kalau masih belum mampu menjadi lelaki soleh.
Tak perlu bersusah payah untuk mencari yang soleh atau solehah. Tapi menjadilah soleh atau solehah terlebih dahulu.
Karena apa?
Karena Allah telah menyiapkan pasangan yang sesuai dengan jati diri kita. Yang sesuai dengan kepribadian kita. Yang sesuai dengan kadar keimanan dan ketakwaan kita. Yang sesuai dengan potret kita sendiri. Sadarilah..
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26). Itulah ketetapan Allah yang sudah pasti kebenarannya!
Masih mau menunggu apa lagi?
Mari kita memulai dari diri sendiri dahulu untuk menjadi baik. Tak perlu menunggu orang lain menjadi baik. Dan tak perlu terlalu sibuk untuk menilai orang lain yang pada akhirnya kita lupa untuk menilai diri sendiri".
Itulah broadcast dari temanku yang berisikan barisan ayat cinta dari Allah yang merupakan ayat emas tentang cinta hingga mampu membuatku ridho dan mengikhlaskan toni. Namun aku tak pernah menganggap ayat itu adalah janji mutlak allah kepada manusia, Tidak..!! melainkan hanya sebatas peringatan saja kepada manusia. Karena faktanya masih banyak wanita tak baik namun pasangan lelakinya baik, dan sebaliknya. Akan tetapi kesalahanku adalah mungkin aku terlalu sibuk menilai seorang toni, mungkin aku terlalu banyak memuji toni. Sampai aku berlebihan dalam mencintainya, dan lupa untuk sadar diri. Aku yang sebenarnya tak bisa apa-apa dan masih banyak kekurangan. Terlalu berharap lebih kepada seorang toni.
"Untukmu Toni..
Maafkan aku yang tak pernah menyadari dan tau diri, maafkan aku yang begitu berharap banyak kepadamu, maafkan aku yang takkan selalu bisa memandang wajah indahmu.
Padahal ada Allah yang lebih tau dengan siapa aku berjodoh, dengan siapa kamu berjodoh. Dan ada Allah yang berhak lebih kucintai yang telah menciptakanku didunia ini. Cintamu memang tak mesti kumiliki mungkin cukup kurasakan saja. Dimanapun kamu berada, dan dengan siapa pilihan kamu nanti. Aku disini akan terus mencintaimu, entah sampai kapan rasa ini akan ada, rasa yang tak mampu kukubur, Aku tidak tahu.
~END~
Ada orang mengatakan perasaan mengagumi itu tidak bertahan lama. Kata siapa?, Ini buktinya hingga kini aku tetap mengaguminya. Aneh kan"? Memang sungguhlah aneh kisah cintaku.
Sebenarnya aku rada lupa kapan tepatnya aku mulai mengaguminya sampai aku jatuh hati kepadanya. Mungkin saja waktu bbm pertama kali dengan dia yang awalnya aku sedikit gerogi seraya dag,dig,dug entah pesan apa yang akan kukirim kepada dia.
"Assalamu'alaikum.. Ton? Sapaku.
“Waalaikum salam, siapa?” Balasan toni.
“Ini aku velina” Sahutku lagi.
“Oh velina” Balasan toni dengan cueknya.
“Iya” Balasku.
Memang sebuah bbm sederhana, yang aku yakin semua pun pernah melakukan dan mengalaminya. Entah itu melalui bbm ataupun sms. Kala itu ada segelintir bunyi dalam hatiku, "Mungkinkah ini awal percintaanku dengan toni? yang memiliki nama panjang Toni Hartono Al-Insan. "Jika memang dia adalah jodohku, lantas mengapa toni harus cuek?" Entahlah aku tidak tahu. Toni adalah sosok pria yang sholeh, prestasi dikampusnya tidak diragukan lagi juga aktif dalam organisasi. Itulah sepintas yang aku tau tentang seorang toni. Mana ada wanita yang tak terkesima dan terlena dengan pria model seperti ini. Apalagi dizaman sekarang para wanita lebih banyak menginginkan pria yang bisa mengayomi dan bertanggung jawab tentunya, meskipun kutahu tidak semua wanita. Maka aku fikir tak ada salahnya bila sedikit berusaha untuk mengenal lebih dekat dan kalau boleh malah meraihnya. Sejujurnya bukan karena pilih-pilih dalam mencari pasangan hanya saja aku takut salah pilih. Sebab walau bagaimanapun pria adalah orang yang akan menjadi pemimpinku kelak. Jadi aku coba sedikit untuk selektif dalam memilih pasangan. Sosok seperti toni lah yang aku impi-impikan yang menjadi pria idamanku sejak kecil.
Pagi dalam gelap, selepas berkumandang adzan, suara ayam jantan bagaikan bernyanyi riang, dengan alunan irama suara burung nan ramai. Subuh itu, Aku bangun lebih cepat sehabis menggelar sajadah seusainya kuberikan sedikit perhatian kepada toni.
"Pagi Ton, udah sholat? Sapaku.
“Pagi juga, udah baru aja” Balasan toni.
Kubalas lagi “Lagi ngapain?”
“Baca buku aja," Balasan toni.
"Oh iya dah, selamat belajar ya" Sahutku dengan iringan sebal.
Kala itu, lagi-lagi aku harus sakit hati dengan balasan yang tetap cuek. Padahal aku selalu berharap dia asyik bbman denganku. Aku memang sengaja tidak terlalu banyak bertanya supaya tidak terkesan murah dan kepo dimata toni. Namun Meskipun aku sedikit kecewa dengan setiap balasannya tetap saja hatiku senang seakan jantung detaknya lebih kencang karena bisa berhubungan dengan toni dan aku tak pernah berhenti perhatian kepadanya. Sebab mencintai toni adalah hal yang membuatku merasakan cinta yang sebenarnya. Mengapa? Karena toni merupakan pria yang luar biasa yang tak pernah meninggalkan ibadahnya dan teguh pendirian serta mau bekerja. Wajahnyapun wajah indonesia asli, karena aku memang lebih senang hal-hal yang bersifat lokal bukan sok-sok korea. He,He.. Ketika kulihat fhoto yang tersenyum, Subhanallah betapa manisnya senyuman itu, madu saja yang konon paling manis dari madura, rasanya lebih manis senyuman toni, bahkan aku merasa hanya aku yang memiliki pujian lebih terhadap toni.
Sore beranjak malam matahahari hilang ditelan bumi, azdanpun memanggil aku bergegas melaksanakan perintah Allah, selepasnya aku bersila didepan TV sambil lalu kusempatkan untuk bbm toni dengan mulai sedikit bertanya lebih dalam lagi dan akhirnya ada sedikit perubahan dari toni.
"Sibuk apa ton?" Tanyaku.
"Aku lagi nyiapin berkas kemahasiswaan untuk besok, kalau kamu?" Jawabnya. Selanjutnya kubalas lagi.
"Lagi duduk aja, aku gak ganggu kan?
"Nggak kok kenapa? Balasan toni.
"Gak apa-apa, siapa tau kamu mau nelfon ceweknya" Tuturku berisi kiranya pancingan.
"Waduh..Cewek? Belum ada, santai aja" Kata toni.
"Oh.. Kirain punya cewek He,He..." Balasanku sambil tersenyum karena toni tak punya pacar.
"Aku single kamu sendiri?" Balasnya.
"Sama single juga, Emang gak pengin punya pacar?" Tanyaku dengan hati berdebar.
"Dulu pernah, tapi kalau sekarang kayaknya belum ada keinginan, nanti aja kalau udah lulus kuliah" Dengan begitu santai dan jujurnya toni membalas..
"Ohh.. Gitu" Balasanku dengan sedikit manyun alias sebal sebab dia tak ingin pacaran sebelum lulus kuliah.
Hemmmmm.. Sesak dada ketika aku baca bbm terakhir dari toni dan aku merasa serasa tak ada harapan untuk memilikinya. Kurang lebih 3 bulan aku ta'arufan di bbm dengannya. Telah banyak hal-hal konyol serta lelucon bersama toni dibbm, pesan ketawa, pesan sedih, kirim lagu, kirim gambar dan lain-lain. Bahkan sesaat dia menceritakan kisah sedih tentang ayahnya yang telah pulang saat itu aku benar-benar merasakan dekat dengan dia. Tapi sayang selama itu juga aku berkomunikasi dengan toni aku tak pernah mendengar suaranya. karena tak tahan ingin mendengar suaranya waktu itu aku berpura-pura tidak tahu bagaimana cara mengirim pesan suara dibbm. Berharap dia mau menelfonku, ehh.. Ternyata dia malah mengirim pesan suara saja. Tapi gila suaranya teramat santun diiringi kebijakan. Semakin tumbuh cinta dan sayangku kepada dia. Terkadang rasa percaya diriku sungguh tinggi kalau cintaku akan diterima oleh toni. Sebab kita nyambung, kita asyik setiap kali sharing apa saja, dan aku selalu berusaha mengimbangiya meskipun aku tau dia lelaki pintar. Akhirnya aku mencoba untuk menyatakan perasaanku dengan harapan aku bisa legah dan berharap dia menerimaku. Karena aku tak ingin menjadi wanita munafik. Harus menahan sakit tiap hari karena terbelenggu cinta tak sampai. Akan tetapi semua hanyalah dugaanku semata, dan semuanya tak sesuai harapan dan keinginanku.
"Ton? Kita kan udah saling kenal lama dan kita juga udah sering kali share, aku tau kamu orang pintar mestinya kamu paham, apa maksudku selama ini, perhatian sama kamu, sebetulnya aku kagum sama kamu ton, aku mencintai kamu, dan pengin memiliki ikatan cinta denganmu, aku bangga sama kamu, Bagaimana? kamu kan juga single ton? Ucapku dalam bbm dengan harapan besar.
"Makasih selama ini kamu udah nemenin aku, udah sharing, udah suka, udah sayang sama aku, Tetapi, selain aku memang belum ingin pacaran, aku juga memang belum ada rasa sama kamu, Tolong ya.. maafin aku, aku berharap kamu mengerti" Ujar toni.
"Iya ton, Makasih atas kejujuranmu, insyaallah aku mengerti, walaupun aku takkan bisa berhenti memikirkanmu, Ton kalau suatu saat kamu berubah fikiran, aku siap mengisi hari-harimu ton, aku bakal tetap menantimu" Balasanku dengan sedikit rasa tak percaya.
"Iya makasih juga, sekali lagi maafin ya, aku gak nerima, karena aku jujur, hatiku gak bisa dipaksakan, dari pada jalin ikatan tanpa dasar cinta lebih baik kita berteman biasa" Ujar toni yang mungkin berusaha meyakinkanku.
"Iya ton" balasku dengan kesedihan.
Jujur saja aku masih tak percaya. Bagaimana mungkin ketulusanku, harapanku, perhatianku selama itu dipatahkan begitu saja oleh toni, dadaku sesak, kepalaku sakit, mataku buram saat mengetik, tubuhku lemas tak berdaya, kurasakan sakit yang sungguh dalam waktu itu, bahkan sempat kuteteskan air mata kecil karena sepotong luka dipalung hati. Malam, pagi, siang dan sore aku terus terfikirkannya dan masih bertnya-tanya. Untuk lebih meyakinkan diriku, apakah aku benar-benar ditolak. Esok harinya kucoba mengirim bbm terakhirku kepada toni.
"Ton, Apakah itu udah keputusan bulat?" Tanyaku.
"Iya, Maaf ya" Jawaban toni. Beberapa menit aku balas lagi.
"Apa gak ada kesempatan buat mengisi namaku dihatimu?"
"Nggak.. Sebaiknya kamu lupain aku, hapus semua tentang aku dan kalau bisa hapus kontak bbmku dibbmu.. Maaf." Balasan toni dengan kesan bosan pada sikapku.
Kesedihanku ditambah karena bbm terakhirnya, fikirku "jangankan bercinta berteman saja dia sudah bosan. Kali itu bukan hanya tetesan kecil dari mataku, tapi tisu yang baru kubeli 2 hari sebelumnya hampir mau habis karena ingusku terus keluar tak tahan menahan sakit, ingin rasanya aku pukul-pukul tembok sambil berteriak namun kusadari itu kebiasaan para lelaki, yang kulakukan hanya menangis sambil memeluk guling dalam kamarku. Dan itulah bbm terkhirku bersama toni hingga kini aku tak menghubunginya lagi. Sebagai wanita tentu tak pantas rasanya bila harus memaksa. Karena mungkin terkesan murah. Meski sakit, kecewa dan sedih yang kurasa. Tapi sejujurnya aku tak pernah bisa berhenti mencintainya. Hari-hari kulalui tanpa kabar toni, aku hanya bisa melihat rutinitasnya didunia maya, dan aku tetap berharap suatu saat nanti dia berubah fikiran lalu datang padaku lagi dan menerimaku. Ingin sekali rasanya bisa memiliki lelaki seperti toni yang begitu rajin beribadah.
Beberapa hari kemudian dipagi yang indah, matahari mulai menyongsong kearah barat, diiringi gerimis-gerimis kecil, kupandangi dedaunan masih muram saja. Aku lakukan akitfitas pagi seperti biasanya. Kubaca info melalui internet secara online dan tiba-tiba terdengar bunyian tak asing ditelingaku Drrrret.. Derrrttt.. Drrerttt..
Ternyata bunyi Handphoneku sebuah broadcast dari salah satu temanku yang isinya membuatku mengerti apa yang sedang kualami;
Seorang Wanita Mengatakan;
"Sungguh sulit mencari lelaki sholeh zaman sekarang?"
Seorang Lelaki Mengatakan;
"Sungguh sulit mencari wanita sholehah zaman sekarang?"
Alangkah baiknya bila kalimat itu kita tujukan kepada diri sendiri, sebelum diucapkan kepada orang lain.
Sudah menjadi Wanita baikkah kita?
Sudah menjadi Wanita Sholehahkah kita?
Begitulah seharusnya kita bertanya.
Kadang kita terlalu sibuk untuk menilai orang lain sehingga kita lupa untuk menilai diri sendiri. Kadang kita terlalu sibuk mencari sosok yang baik. Kadang kita terlalu sibuk mencari sosok yang menurut kita soleh atau solehah. Sehingga kadang kita sendiri lupa untuk berusaha menjadi sosok yang soleh atau solehah.
Muncul satu pertanyaan..
Sudah pantaskah kita berharap untuk bisa mendapatkan sosok yang soleh atau solehah? Jawabannya berpulang pada diri kita masing-masing. Jangan bermimpi mendapatkan lelaki soleh kalau belum mampu menjadi wanita solehah. Jangan terlalu bermimpi mendapatkan wanita solehah kalau masih belum mampu menjadi lelaki soleh.
Tak perlu bersusah payah untuk mencari yang soleh atau solehah. Tapi menjadilah soleh atau solehah terlebih dahulu.
Karena apa?
Karena Allah telah menyiapkan pasangan yang sesuai dengan jati diri kita. Yang sesuai dengan kepribadian kita. Yang sesuai dengan kadar keimanan dan ketakwaan kita. Yang sesuai dengan potret kita sendiri. Sadarilah..
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26). Itulah ketetapan Allah yang sudah pasti kebenarannya!
Masih mau menunggu apa lagi?
Mari kita memulai dari diri sendiri dahulu untuk menjadi baik. Tak perlu menunggu orang lain menjadi baik. Dan tak perlu terlalu sibuk untuk menilai orang lain yang pada akhirnya kita lupa untuk menilai diri sendiri".
Itulah broadcast dari temanku yang berisikan barisan ayat cinta dari Allah yang merupakan ayat emas tentang cinta hingga mampu membuatku ridho dan mengikhlaskan toni. Namun aku tak pernah menganggap ayat itu adalah janji mutlak allah kepada manusia, Tidak..!! melainkan hanya sebatas peringatan saja kepada manusia. Karena faktanya masih banyak wanita tak baik namun pasangan lelakinya baik, dan sebaliknya. Akan tetapi kesalahanku adalah mungkin aku terlalu sibuk menilai seorang toni, mungkin aku terlalu banyak memuji toni. Sampai aku berlebihan dalam mencintainya, dan lupa untuk sadar diri. Aku yang sebenarnya tak bisa apa-apa dan masih banyak kekurangan. Terlalu berharap lebih kepada seorang toni.
"Untukmu Toni..
Maafkan aku yang tak pernah menyadari dan tau diri, maafkan aku yang begitu berharap banyak kepadamu, maafkan aku yang takkan selalu bisa memandang wajah indahmu.
Padahal ada Allah yang lebih tau dengan siapa aku berjodoh, dengan siapa kamu berjodoh. Dan ada Allah yang berhak lebih kucintai yang telah menciptakanku didunia ini. Cintamu memang tak mesti kumiliki mungkin cukup kurasakan saja. Dimanapun kamu berada, dan dengan siapa pilihan kamu nanti. Aku disini akan terus mencintaimu, entah sampai kapan rasa ini akan ada, rasa yang tak mampu kukubur, Aku tidak tahu.
~END~
PROFIL PENULIS
BY: Irfan Di (fb).sumber : http://www.lokerseni.web.id/2014/03/butiran-ayat-cinta-di-bbm-cerpen-islam.html
No comments:
Post a Comment