Monday 29 September 2014

DRAMA SEKOLAH 10 ORANG



   TOKOH PEMERAN DRAMA 
          Parawansyah sebagai Ancha (tokoh protagonis/utama)
            --baik hati, suka menolong, ramah
            Fatimah Noviana sebagai Putri
     --gadis cantik dan baik hati
           A. Musfirawati W. sebagai Ibu Tiri(tokoh antagonis)
    --jahat dan suka menyiksa anak tirinya
          SS. Tjinmin M. sebagai Tjinmin/saudara tiri(tokoh antagonis)
    --jahat dan suka menyuruh Ancha
           Reski Fitriani F. sebagai Reski (tokoh antagonis)
    --Jahat dan suka menyuruh Ancha
            Mughni Rasyid sebagai ayah Putri
    --Baik dan penyayang. 
       Riska Ulfa D. sebagai Ibu Putri 
    --baik dan penyayang
           A. Mustika Ayu sebagai Mustika/teman Putri sekaligus bekerja di rumah Putri
    --baik
          Ira Pratiwi sebagai Tiwi/teman Putri sekaligus bekerja di rumah Putri
    --baik
          Iwan Riska Udin K. sebagai Iwan
   --baik
11


Ancha dan sepatunya
Pada suatu hari hiduplah seorang gadis cantik anak dari saudagar kaya raya pemilik perkebunan teh yang bernama Putri.

Putri    : ayah, bolehkah aku bermain dengan kucing kesayanganku?
Ayah   :boleh saja asal kamu ditemani oleh Mustika dan Tiwi.
Putri    :tapi aku tidak mau ditemani oleh mereka ayah, aku yakin kalau aku
              Bisa jaga diri.
Ibu       :iya ayah, lagian putri kita kan bukan gadis kecil lagi yang mesti kita
              Jaga jadi biarkanlah dia pergi. (bela ibu)
Ayah   :baiklah kalau begitu.
Putri    : terima kasih ayah, ibu… (sambil memeluk lengan ibunya)

Disaat Putri bermain dengan asyiknya tiba-tiba dia tidak sadar kalu dia telah bermain cukup jauh dia tersesat dihutan dan dia tidak tahu jalan pulang.

Putri    : Dimana aku? (bingung)
               TOLONG…TOLONG…Siapapun yang ada disini tolong aku..

Pada saat itu juga Putri kelelahan dan pingsan.

*Di rumah yang lain
 hiduplah seorang pemuda yang bernama Ancha. Dia hidup bersama kedua saudara tiri dan ibu tirinya. Ancha selalu disiksa oleh mereka.

Ibu Tiri : Ancha, apakah kamu sudah bersihkan taman belakang, mencuci piring
                dengan mengepel lantai?
Ancha    : sudah bu.
Tjinmin :Ancha mana sepatuku?
Ancha    : Ini kak(sambil menyodorkan sepatu)
Tjinmin  :apa ini katanya bersih padahal masih bau dan kotor. Cuci kembali!
                 Pokoknya hari ini harus selesai.(sambil melemparkan sepatu ke arah
                 Ancha )
Ancha    : iya kak.
Tiba-tiba  Reski datang
Reski      : Ancha mana makanannya? Kenapa kau tidak memasak ?? apakah    kamu mau saya mati kelaparan.
Ancha    : maaf ka’ saya belum mengambil kayu bakar di hutan.
Ibu Tiri   :apalagi yang kau tunggu kau ingin membuat anak ku kelaparan cepat pergi cari kayu bakar.
Ancha    :iya bu.

*Di rumah Putri
ayah dan ibu mulai cemas kemudian ayah Putri menyuruh Mustika, Tiwi dan Iwan untuk mencari anaknya.

Ayah   :Mustika, Tiwi, Iwan tolong cari putriku di sekitar sini.
Iwan    : baiklah tuan kami akan mencarinya.

Setibanya dihutan

Mustika, Tiwi, Iwan : Putri,, Putri,, kamu dimana?
(mereka berteriak-teriak mencari Putri)

Tak terasa mereka telah lama mencari Putri
Mustika :kita sudah berjam-jam mencari Putri, aku sudah lelah, sebaiknya kita lanjutkan pencarian besok saja
Tiwi       :iya aku juga sudah kelelahan
Iwan      :baiklah,kalau begitu ayo kita pulang!!!

Disaat ancha mencari kayubakar dihutan,ancha melihat seorang gadis tak sadarkan diri

Ancha    :siapa dya? (mendekati putri) bukannya anak orang kaya itu? Ku akan membawanya pulang ..
Kemudian ancha membawa putri ke rumahnya.sesampai dirumah putri, ancha melihat 3 orang berbincang, dan Ancha pun menghampirinya.

Mustika :astaga putri,apa yang terjadi padanya?
Ancha  :iya aku menemukannya pingsan di tengah hutan….
Tiwi     : syukurlah,putri selamat, terima kasih banyak..
              Oh ya namamu?

Tiba-tiba ancha teringat pesan ibu tirinya dan tergesa-gesa meninggalkan rumah putri, sampai-sampai sepatunya terlepas sebelah dan tak sempat untuk mengambilnya..

Sesampai di rumahnya, dia sangat panic. Dia khawatir akan dimarahi lagi oleh ibu tirinya

Ibu tiri :ancha mana kayu bakarnya???
Ancha  : aku lupa bu
Ibu tiri : dasar anak tidak tahu diri,setiap hari sudah saya kasih makan,tapi
              Begini balasanmu sam saya… BODOH..!!!!???
Reski   : ada apa lagi bu ?
Ibu tiri : biasa Ancha berulah lagi dya lupa mengambil kayu bakar di hutan
Tjinmim: dasar.. pukul saja bu,biar dia tau rasa (sambil mendorong
                         Ancha)

*Di rumah putri
Keesokkan harinya Putri sadar



Putri    : ada dimana aku? Siapakah yang membawaki kesini?
Mustika :kami tidak tau siapa tapi dia hanya meninggalkan sepatunya yang  
             Kiri.
Putri    : mana ?
Tiwi     : ini putri(memberikan sepatu)

        Mulai saat itu Putri mengadakan sayembara untuk mengetahui siapa pemilik pasangan sepatu itu. Pada saat itu juga Ancha datang ke rumah putri berniat untuk mengambil pasangan sepatunya yang ketinggalan.
Ancha  : boleh saya ambil sepatuku?
Putri    : siapa kamu?
Ancha :saya pemilik sepatu itu.
Putri    : apa buktinya?
Ancha : ini(menunjukkan sepasang sepatunya )
Putri    : jadi kamu yang pernah menyelamatkan aku d hutan?
Ancha :iya Putri
Putri    : siapa nama kamu?
Ancha : namaku Ancha
Putri    : terima kasih Ancha kamu telah menolongku.
            Kemudian Putri memanggil ayah dan ibunya.
Putri    : ayah, ibu kesinilah
Ayah   : ada apa Putri?
Putri    :ayah, dialah orang yang pernah menyelamatkanku dihutan.
Ayah   : oh, siapa namamu nak ?
Ancha :Ancha tuan.
Ibu       : dimana kamu tinggal nak?
Ancha :di desa seberang tuan.
Ayah   :terima kasih nak kamu sudah menolong anakku, sebagai
              Imbalannya maukah kamu menikah dengan putriku?
            Ancha hanya terdiam
Ayah   : kenapa diam?
Ancha  :tapi tuan, saya cuma orang miskin.
Ayah  : tidak apa, kami tidak memandang status sosialmu tapi kami
                        Melihat ketulusan hatimu.
Ancha : baiklah tuan saya bersedia menikah dengan Putri.
            Akhirnya pun Ancha dan Putri menikah dan hidup bahagia selamanya tanpa ada siksaan saudara tirinya.
--SEKIAN--

No comments:

Post a Comment