KATA PENGANTAR
Makalah tentang Perkembangan Atom
ini disusun untuk melengkapi tugas Kimia. Pengembangan dan penyusunan materi diberikan secara
urut. Penyajian materi didesain untuk memperkuat pemahaman konsep tentang
perkembangan Model atau Teori
Atom dengan penjelasan yang cukup panjang.
Makalah ini disajikan dengan
dilengkapi kelemahan dan kelebihan masing-masing model atau teori atom yang
ada.
Penyusunan makalah ini
disesuaikan dengan referensi yang didapat dari buku dan internet. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa
diharapkan penulis demi penyempurnaan tugas makalah yang mungkin akan ada lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaan bagi guru serta rekan-rekan dalam
mengembangkan ilmu kimia.
Peranap, 12 September 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan teori atom
dimulai pada sekitar abad kelima sebelum masehi oleh seorang ahli filsafat
Yunani, Democritus (sekitar tahun 460-370 SM). Democritus mengekspresikan
gagasannya bahwa semua materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil
dan tidak dapat dibagi-bagi yang disebut atomos (yang berarti tidak dapat
dibagi-bagi). Meskipun gagasan Democritus saat itu tidak dapdat diterima oleh
para ahli filsafat lainnya seperti Plato dan Aristoteles, konsepnya tetap
bertahan selama beberapa abad. Pada tahun 1808, ilmuwan Inggris, John Dalton
merumuskan defenisi yang tepat tentang partikel-partikel yang tidak dapat
dibagi-bagi dan disebut atom.
Konsep atom Dalton lebih terperinci
daripada konsep Democritus. Hipotesis pertama menyatakan bahwa atom dari suatu
unsur berbeda dengan atom dari unsur lain. Dalton tidak menjelaskan struktur
dan komposisi dari atom, ia tidak mempunyai ide seperti apa atom itu sebenarnya
tetapi ia menyadari bahwa sifat-sifat yang berbeda yang ditunjukkan oleh
unsur-unsur seperti hidrogen dan oksigen dapat dijelaskan dengan
menganggap bahwa atom-atom hidrogen tidak sama dengan atom-atom oksigen.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui materi-materi tentang struktur atom dan bentuk molekul
C. Rumusan Masalah
- Apa itu atom dan struktur atom ?
- Partikel-partikel apa saja yang menyusun atom ?
- Apa itu molekul ?
- Bagaimana bentuk struktur Lewis ?
BAB II
PEMBAHASAN
- Perkembangan Model Atom
Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang
mengatakan bahwa benda yang paling kecil adalah atom. Atom berasal dari bahasa
Yunani yaitu atomos, a artinya tidak dan tomos artinya dibagi. Model atom
mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
berdasarkan fakta-fakta eksperimen. Walaupun model atom telah mengalami
modifikasi, namun gagasan utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai
sekarang. Perkembangan model atom dari model atom Dalton sampai model atom
mekanika kuantum yaitu sebagai berikut:
1) Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di
Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton
menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah
bahwa atom berbentuk pejal. Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya
tentang atom:
a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan
dengan atom
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
c. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain
dengan reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat
dihancurkan
e. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut
molekul
f. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur
adalah tetap
g. Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari
unsur-unsur yang terlihat.
Ø Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
a. Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier
) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
b. Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) :
perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Ø Kelemahan Model Atom Dalton :
a. Tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan
atom ternyata bukan partikel yang terkecil.
b. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu
dengan unsur yang lain
c. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
d. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan
2) Model Atom J.J. Thompson
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan
bahwa semua atom berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan
atom bermuatan netral, maka setiap atom harus berisikan partikel bermuatan
positif agar dapat menyeimbangkan muatan negatif dari elektron. Menurutnya atom
:
a. atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis.
b. jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom
bersifat netral.
Ø Kelebihan Model Atom Thomson
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.
Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Ø Kelemahan Model Atom Thomson
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.
3) Model Atom Rutherford
Rutherford
melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil
pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.
a. atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan
muatan positif yang massanya merupakan massa atom tersebut.
b. elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti
tersebut.
c. banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya
proton dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya.
Ø Kelemahan Model Atom Rutherford :
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya,
lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada
inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu
menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi
ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis
pada atom hidrogen (H).
4) Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan
pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan
penyempurnaan dari model atom Rutherford.
a. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada
tingkat-tingkat energy (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energy.
b. Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih
dalam dengan memancarkan energi, atau sebaliknya.
Ø Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
a. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang
mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang
berelektron banyak.
b. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul
melalui ikatan kimia.
5) Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang disebut
mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli yaitu :
a. Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai
materi dan sebagai gelombang.
b. Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai
partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi
inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja.
c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan
prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat
di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana
elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
Ø Model Atom Modern :
1. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron
sedangkan elektron-elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada
orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
2. Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron
dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
3. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan
kuantum.
a. Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu :
bentuk-bentuk ruang dimana suatu elektron kemungkinan ditemukan.
b. Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron
ditemukan dan sebaliknya.
- PARTIKEL PENYUSUN ATOM
1) Elektron
Faraday (1834), menemukan bahwa materi dan lsitrik adalah ekivalen.
Penemuan elektron dimulai dengan pembuatan sinar katoda oleh J. Plucker (1855)
dan dipelajari lebih lanjut oleh W. Crookers (1975), dan J.J. Thomson (1879).
Elektron merupakan partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan
bermuatan -1
2)
Proton
Proton merupakan partikel pembentuk atom
yang mempunyai massa sma dengan satu
sma (amu) dan bermuatan +1.
3)
Neutron
Neutron merupakan partikel pembentuk atom
yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
Partikel
|
Penemu
|
Letak
|
Muatan
|
Notasi
|
|
Elektron
|
Thomson
|
Mengelilingi inti
|
-1
|
0
-1
|
|
Proton
|
Goldstein
|
Dalam inti
|
+1
|
1
1
|
|
Neutron
|
Chadwick
|
Dalam inti
|
0
|
1
0
|
Nuklida
Isotop
Isotop adalah Atom-atom dengan nomor atom
sama tetapi nomor massa berbeda
Contoh: Isotop oksigen : 816 O ; 817
O ; 818 O
Isobar
Isobar adalah atom-atom dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor massa
sama
Contoh: 2759 CO dengan 2859
Ni
Isoton
Isoton adalah atom-atom dengan nomor atom dan nomor massa berbeda tetapi
jumlah neutronnya sama
Contoh: 613 C dengan 714 N
Notasi Unsur ( Nomor Atom dan Massa Atom )
Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk menyebutkan
jumlah proton. Massa atom ataau nomor massa (A) untuk menyebutkan jumlah
nucleon ( jumlah proton + neutron ) dalam inti atom.
Cara penulisan nomor atom (Z) dan massa atom (A)
ZX
X = tanda atom (unsur)
A = nomor atom
Z = massa atom
Nomor atom (Z) = jumlah electron (e) = jumlah proton (p)
Massa atom (A) = jumlah proton + neutron
Jumlah neutron = A – Z
Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.
Contoh :
1. Tentukan jumlah elektron, proton den
neutron dari unsur 2656 Fe !
Jawab :
Jumlah elektron = jumlah proton = nomor
atom = 26
Jumlah neutron = bilangan massa – nomor
atom = 56 – 26 = 30
2. Berikan notasi unsur X, jika diketahui jumlah neutron = 14
dan jumlah elektron = 13 !
Jawab :
Nomor atom = jumlah elektron = 13
Bilangan massa = jumlah proton + neutron = 13 + 14 = 27
Bilangan massa = jumlah proton + neutron = 13 + 14 = 27
Jadi notasi unsurnya : 1327 X
Atom Tak Netral
Atom Tak Netral adalah atom yang bermuatan listrik karena
kelebihan atau kekurangan elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya.
Ø Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation.
Ø Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion.
Contoh:
Ø Cl- : anion dengan kelebihan 1 elektron
Ø O2 : anion dengan kelebihan 2 elektron
Ø Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron
Ø Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron
- BILANGAN KUANTUM
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4
bilangan kuantum.
1) Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu
menyatakan nomor kulit.
a. Elektron pada kulit ke-1 memiliki harga n = 1
b. Elektron pada kulit ke-2 memiliki harga n = 2
c. Elektron pada kulit ke-3 memiliki harga n = 3
2) Bilangan Kuantum Azimuth (l), yaitu menyatakan nomor subkulit.
a. Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0
b. Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1
c. Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2
d. Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3
3) Bilangan Kuantun Magnetik (m), yaitu menyatakan nomor orbital.
Subkulit
|
Harga masing-masing orbital
|
s ( l = 0 )
p ( l = 1 )
d ( l = 2 )
f ( l = 3 )
|
0
-1, 0, +1
-2, -1, 0, +1, +2
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
|
Harga m berkisar antara – l sampai
+ l.
4) Bilangan Kuantum Spin (s), yaitu menyatakan arah rotasi elektron.
s = + ↑↓ s = -
Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin
menunjukkan harga yang mungkin untuk bilangan kuantum.
Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n
yang sama.
Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n
dan l yang sama.
Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan
m yang sama dan harga s yang berbeda.
Konfigurasi Elektron
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum
tentu semua orbital ini terisi penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital
memenuhi beberapa peraturan.antara lain:
1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital
dengan tingkat energi terendah dan seterusnya.
Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan
dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram
sebagai berikut:
Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1
Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2
2p2
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2
2p6 3S2 3p6 4s1.
2) Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2
elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama.
Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum
utama, azimuth dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus
berlawanan.
3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada
suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron
sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.
Contoh:
Ø Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara
Pengisian orbitalnya adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan
berpindah ke lintasan 2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak
berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya penuh, maka atom karbon
berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4 elektron. Sehingga di alam
terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.
- Struktur Molekul
Molekul didefinisikan
sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan
sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup
stabil.
1. Sejarah
Molekul
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak
awal abad ke-19, terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan
seperti Mach, Clerk Maxwell”
href=”http://id.wikipedia.org/wiki/James_Clerk_Maxwell”>Maxwell, dan Gibbs,
yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin pada gerak Brown (1911)
dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan
molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya
pengetahuan atas struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul
sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia yang masih mempertahankan
komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering kali tidak dapat
diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan,
http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_%28kimia%29″>garam, dan logam
tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion
yang terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.
2. Ukuran Molekul
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran
makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen diatomik (H2), dengan keseluruhan
molekul sekitar dua kali panjang ikatnya (0.74 Å). Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat
dipantau menggunakan cahaya, namun dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang
sangat besar disebut sebagai makromolekul atau
supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan ukuran molekul yang
terpantau dalam larutan.
3. Rumus Molekul
unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai
contohnya, air selalu memiliki nilai perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak
menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya,
dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol.
Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya
disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai
perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah
atom yang sebenarnya. Rumus molekul
menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2,
namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali
massa molekul diekspresikan dalam
sahttp://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_massa_atom”>tuan massa atom
yang setara dengan 1/12 massa atom karbon-12.
- Struktur Lewis
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan
antar atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk
menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Struktur Lewis dikembangkan
oleh Gilbert N. Lewis,
yang menyatakan bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron
yang lebih stabil.
Untuk menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan
cara menuliskan simbol titik pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili
satu elektron yang terdapat pada kulit valensi atom
tersebut. Elektron yang terlibat dalam ikatan ini hanya elektron-elektron yang
terdapat pada kulit terluar dan jumlah total elektron yang terlibat dalam
pembentukan ikatan ini tidak mengalami perubahan (merupakan jumlah total
elektron valensi dari atom-atom yang berikatan).
Pada umumnya, jumlah elektron pada kulit valensi
sama dengan golongan
dari suatu atom. Oleh karena itu, jumlah titik pada simbol Lewis sama dengan golongan
dari atom tersebut. Namun untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida yang mempunyai kulit dalam yang tidak
terisi penuh, titik Lewis dari unsur-unsur tersebut tidak dapat dituliskan
secara sederhana.
1) Penggunaan untuk
atom-atom yang berikatan
Pada ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen pada H2
Ikatan kovalen pada F2
Pada ikatan kovalen rangkap dua
Pada ikatan kovalen rangkap dua,
ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya terdapat dua pasangan
elektron ikatan, contohnya pada ikatan rangkap dua pada molekul CO2.
Pada ikatan ion
Ikatan ion pada NaCl
Atom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl,
sehingga Na bermuatan positif dan Cl bermuatan negatif. Keduanya telah memenuhi
kaidah oktet.
Ikatan ion pada MgO
Atom Mg memberikan 2 elektronnya pada atom O, sehingga Mg bermuatan positif 2 dan O
bermuatan negatif 2. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.
2)
Penggambaran
Langkah – langkah dalam menggambarkan
struktur Lewis:
- Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah atom pertama dalam rumus kimia molekul tersebut.
- Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika terdapat sisa elektron, letakkan elektron-elektron tersebut secara berpasangan.
- Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan menggunakan lambang titik (•).
Bila atom pusat masih belum memenuhi
kaidah oktet maka dapat digunakan ikatan rangkap agar setiap atom dapat
memenuhi oktet.
- Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan tunggal). Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap dua (ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti dengan garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa benda yang paling kecil adalah atom. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos, a artinya tidak dan tomos artinya dibagi.
- Partikel penyusun atom antara lain, Elektron, merupakan partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1. Proton, merupakan partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sma dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1. Neutron merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
- Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
- Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
B.
Saran
Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi di
setiap penelitian pasti juga akan perbaikan. Begitupun dengan teori-teori
yang ada pada perkembangan atom yang selalu disemprunakan. Maka Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan karena saya memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak
dapat saya pungkiri,untuk itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun
dari Guru dan Para pembaca.
No comments:
Post a Comment