BAB
I
PENDAHULUAN
- Pendahuluan
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering melihat atau menemui benda yang mengalami
gerak jatuh bebas, misalnya gerak buah yang jatuh dari pohon, gerak benda yang
dijatuhkan dari ketinggian tertentu atau bahkan gerak manusia yang jatuh dari
atap rumah. Mengapa benda mengalami gerak jatuh bebas? Selanjutnya kita bahas
di Bab II.
Menindaklanjuti
tugas dari dosen kami selaku mahasiswa secara konsisten harus segera merespon
dengan sebuah tindakan yaitu dengan menyusun sebuah makalah dari berbagai
sumber. Meskipun pada dasarnya makalah ini tidak dapat sempurna, namun kami
harap bimbingan maupun saran sangat kami tunggu, guna perbaikan pada masa yang
akan datang.
- Tujuan Penulisan
Dalam
penyusunan makalah yang berjudul “Gerak Jatuh Bebas” ini adalah
bertujuan sebagai berikut :
1.
Memenuhi tugas Dosen dari Ibu Santi Suci Romdoni, S.Si, pada Mata Kuliah Fisika
Dasar di STIMIK Tasikmalaya.
2.
Merealisasikan hasil terapan yang telah diberikan Dosen pada Mata Kuliah Fisika
Dasar di STIMIK Tasikmalaya.
3.
Menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan, khususnya Fisika.
4.
Menambah Pustaka Kampus berupa Makalah sederhana di STIMIK Tasikmalaya.
- Sistematika Penulisan
Penyusun
mengunakan metode pustaka yaitu mengumpulkan data-data dai buku dan atau
artikel yang berhubungan langsung dengan judul yang diambil.
Kami
mengambil data yang kami anggap perlu walau bentuknya atau cara penyajiannya
sangat sederhana kemudian kami tuangkan ke dalam bentuk makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
- GERAK JATUH BEBAS (GJB)
Gerak Jatuh Bebas alias GJB merupakan salah satu
contoh umum dari Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Apa yang kita amati ketika melihat benda melakukan
gerak jatuh bebas ? misalnya ketika buah mangga yang sangat enak, lezat, manis
dan bergizi jatuh dari pohonnya. Jika kita amati secara sepintas, benda yang
mengalami gerak jatuh bebas seolah-olah memiliki kecepatan yang tetap atau
dengan kata lain benda tersebut tidak mengalami percepatan. Kenyataan yang
terjadi, setiap benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap.
Alasan ini menyebabkan gerak jatuh bebas termasuk
contoh umum GLBB. Bagaimana membuktikan bahwa benda yang mengalami gerak jatuh
bebas mengalami percepatan tetap ? secara matematis akan kita buktikan pada
pembahasan Penurunan persamaan Jatuh Bebas
Lakukanlah percobaan berikut ini. Tancapkan dua paku
di tanah yang lembut, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap
permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu (sebaiknya batu yang
permukaannya datar) dengan ketinggian yang berbeda pada masing-masing paku.
Anda akan melihat bahwa paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi
tertancap lebih dalam dibandingkan paku yang lain. hal ini menunjukkan bahwa
adanya pertambahan laju atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke
tanah. Semakin tinggi kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin besar
laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian,
percepatan benda jatuh bebas bergantung pada ketinggian alias kedudukan benda
terhadap permukaan tanah. Di samping itu, percepatan atau pertambahan kecepatan
benda saat jatuh bebas bergantung juga pada lamanya waktu. benda yang
kedudukannya lebih tinggi terhadap permukaan tanah akan memerlukan waktu lebih
lama untuk sampai pada permukaan tanah dibandingkan dengan benda yang
kedudukannya lebih rendah. Anda dapat membuktikan sendiri dengan melakukan
percobaan di atas. Pembuktian secara matematika akan saya jelaskan pada
penurunan rumus di bawah.
Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan
bahan pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles,
pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat
dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi
pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa
benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa
laju jatuhnya benda tersebut sebanding dengan berat benda tersebut.
Misalnya kita menjatuhkan selembar kertas dan sebuah
batu dari ketinggian yang sama. Hasil yang kita amati menunjukkan bahwa batu
lebih dahulu menyentuh permukaan tanah/lantai dibandingkan kertas. Sekarang,
coba kita jatuhkan dua buah batu dari ketinggian yang sama, di mana batu yang
satu lebih besar dari yang lain. ternyata kedua batu tersebut menyentuh
permukaan tanah hampir pada saat yang bersamaan, jika dibandingkan dengan batu
dan kertas yang kita jatuhkan tadi. Kita juga dapat melakukan percobaan dengan
menjatuhkan batu dan kertas yang berbentuk gumpalan.
Apa yang berpengaruh terhadap gerak jatuh bebas pada
batu atau kertas ? Gaya gesekan udara ! hambatan atau gesekan udara sangat
mempengaruhi gerak jatuh bebas. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan
jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan
lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh
dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin
bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang
memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara
ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan
seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh dengan
percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah
benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan
kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah satu persamaan GLBB di
bawah. Walaupun demikian, Galileo adalah orang pertama yang menurunkan hubungan
matematis.
Sumbangan Galileo yang khusus terhadap pemahaman kita
mengenai gerak benda jatuh, dapat dirangkum sebagai berikut :
Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak
adanya hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama.
Kita menyebut percepatan ini sebagai percepatan yang
disebabkan oleh gravitasi pada bumi dan memberinya simbol g. Besarnya kira-kira
9,8 m/s2. Dalam satuan Inggris alias British, besar g kira-kira 32
ft/s2. Percepatan yang disebabkan oleh gravitasi adalah percepatan
sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.
- Persamaan Gerak Jatuh Bebas
Selama membahas Gerak Jatuh Bebas, kita menggunakan
rumus/persamaan GLBB. Kita pilih kerangka acuan yang diam terhadap bumi. Kita
menggantikan x atau s (pada persamaan glbb) dengan y, karena benda bergerak
vertikal. Kita juga bisa menggunakan h, menggantikan x atau s. Kedudukan awal
benda kita tetapkan y0 = 0 untuk t = 0. Percepatan yang dialami
benda ketika jatuh bebas adalah percepatan gravitasi, sehingga kita
menggantikan a dengan g. Dengan demikian, persamaan Gerak Jatuh Bebas tampak
seperti pada kolom kanan tabel.
GLBB
|
JATUH BEBAS
|
VX = Vxo + at
|
Vy = Vyo + gt
|
X = Xo + VXOt + ½ at2
|
Y = Vyot + ½ gt2
|
Vx2 = Vxo2
+ 2as
|
Vy2 = Vyo2
+ 2gh
|
Penggunaan
y positif atau y negatif pada arah ke atas atau ke bawah tidak menjadi masalah
asal kita harus konsisten selama menyelesaikan soal.
- Pembuktian Matematis
Pada
penjelasan panjang lebar di atas, anda telah saya gombali untuk membuktikan
secara matematis konsep Gerak Jatuh Bebas bahwa massa benda tidak mempengaruhi
laju jatuh benda. Di samping itu, setiap benda yang jatuh bebas mengalami
percepatan tetap, semakin tinggi kedudukan benda dari permukaan tanah, semakin
cepat gerak benda ketika hendak mencium tanah. Demikian pula, semakin lama
waktu yang dibutuhkan benda untuk jatuh, semakin cepat gerak benda ketika
hendak mencium batu dan debu.
Sekarang,
rumus-rumus Gerak Jatuh Bebas yang telah diturunkan diatas, kita tulis kembali
untuk pembuktian matematis.
vy
= vyo + gt —— Persamaan 1
y = vyot
+ ½ gt2 —— Persamaan 2
vy2
= vyo2 + 2gh —— Persamaan 3
( y di belakang v hanya ingin
menunjukan bahwa benda bergerak vertikal atau benda bergerak pada sumbu y, bila
kita membayangkan terdapat sumbu kordinat sepanjang lintasan benda. Ingat lagi
pembahasan mengenai titik acuan)
Pembuktian
Nol
Setelah
mengamati rumus di atas, apakah dirimu melihat lambang massa alias m ? karena
tidak ada, maka kita dapat menyimpulkan bahwa massa tidak ikut bertanggung
jawab dalam Gerak Jatuh Bebas. Massa tidak berpengaruh dalam GJB.
Pembuktian
Pertama
vy
= vyo + gt —— Persamaan 1
Misalnya
kita meninjau gerak buah mangga yang jatuh dari tangkai pohon mangga. Kecepatan
awal Gerak Jatuh Bebas buah mangga (vy0)= 0 (mengapa bernilai 0 ?
Dengan demikian, persamaan 1 berubah menjadi :
vy
= gt
Melalui
persamaan ini, dapat diketahui bahwa kecepatan jatuh buah mangga sangat
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi (g) dan waktu (t). Karena g bernilai
tetap (9,8 m/s2), maka pada persamaan di atas tampak bahwa nilai
kecepatan jatuh benda ditentukan oleh waktu (t). semakin besar t atau semakin
lamanya buah mangga berada di udara maka nilai vy juga semakin
besar.
Nah,
kecepatan buah mangga tersebut selalu berubah terhadap waktu atau dengan kata
lain setiap satuan waktu kecepatan gerak buah mangga bertambah. Percepatan
gravitasi yang bekerja pada buah mangga bernilai tetap (9,8 m/s2),
tetapi setiap satuan waktu terjadi pertambahan kecepatan, di mana pertambahan
kecepatan alias percepatan bernilai tetap. Alasan ini yang menyebabkan Gerak
Jatuh Bangun termasuk GLBB.
Pembuktian
Kedua
Sekarang
kita tinjau hubungan antara jarak atau ketinggian dengan kecepatan jatuh benda
vy2
= vyo2 + 2gh —— Persamaan 3
Misalnya
kita meninjau batu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu, di mana batu
tersebut dilepaskan (bukan dilempar ke bawah). Jika dilepaskan maka kecepatan
awal alias v0 = 0, seperti buah mangga yang jatuh dengan sendirinya
tanpa diberi kecepatan awal. Jika batu tersebut dilempar, maka terdapat
kecepatan awal. Paham ya perbedaannya….
Karena vy0
= 0, maka persamaan 3 berubah menjadi :
vy2
= 2gh
Dari
persamaan ini tampak bahwa besar/nilai kecepatan dipengaruhi oleh jarak atau
ketinggian (h) dan percepatan gravitasi (g). Sekali lagi, ingat bahwa
percepatan gravitasi bernilai sama (9,8 m/s2). Karena gravitasi
bernilai tetap, maka nilai kecepatan sangat ditentukan oleh ketinggian (h).
semakin tinggi kedudukan benda ketika jatuh, semakin besar kecepatan benda
ketika hendak menyentuh tanah. setiap satuan jarak/tinggi terjadi pertambahan
kecepatan saat benda mendekati tanah, di mana nilai pertambahan kecepatan alias
percepatannya tetap.
Contoh
soal :
Sebuah
batu bermassa 2 kg dilepaskan dari keadaan diam dan jatuh secara bebas.
Tentukan posisi dan laju batu tersebut setelah bergerak 1 s, 5 s dan 10 s.
Panduan
jawaban :
Anda
harus mengidentifikasi atau mengecek masalah pada soal ini terlebih dahulu
sebelum menyelesaikannya. perhatikan bahwa yang ditanyakan adalah kedudukan dan
laju batu setelah dijatuhkan sekian detik. Setelah anda berhasil
mengidentifikasi masalahnya, selanjutnya anda memutuskan untuk menggunakan
solusi alias cara pemecahan yang seperti apa. Tersedia 3 rumus yang dapat anda
gunakan. Pakai yang mana ?
vy
= gt
y = ½ gt2
vy2
= 2gh
Massa
benda tidak berpengaruh, karenanya jangan terkecoh dengan soal yang menyertakan
massa benda…. Tinggal dimasukan nilai g dan t (waktu).
BAB III
P E N U T U P
- Kesimpulan
Gerak Jatuh Bebas alias GJB merupakan salah satu
contoh umum dari Gerak Lurus Berubah Beraturan. Jika kita amati secara
sepintas, benda yang mengalami gerak jatuh bebas seolah-olah memiliki kecepatan
yang tetap atau dengan kata lain benda tersebut tidak mengalami percepatan.
Kenyataan yang terjadi, setiap benda yang jatuh bebas mengalami percepatan
tetap.
Alasan
ini menyebabkan gerak jatuh bebas termasuk contoh umum GLBB. Berikut adalah
Persamaan GJB
GLBB
|
JATUH BEBAS
|
VX = Vxo + at
|
Vy = Vyo + gt
|
X = Xo + VXOt + ½ at2
|
Y = Vyot + ½ gt2
|
Vx2 = Vxo2
+ 2as
|
Vy2 = Vyo2
+ 2gh
|
Galileo
adalah orang pertama yang menurunkan hubungan matematis.
Sumbangan Galileo yang khusus terhadap pemahaman kita
mengenai gerak benda jatuh, dapat dirangkum sebagai berikut :
Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak
adanya hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama.
Kita menyebut percepatan ini sebagai percepatan yang
disebabkan oleh gravitasi pada bumi dan memberinya simbol g. Besarnya kira-kira
9,8 m/s2. Dalam satuan Inggris alias British, besar g kira-kira 32
ft/s2. Percepatan yang disebabkan oleh gravitasi adalah percepatan
sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.
- Saran
Demikian
makalah ini kami susun dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua. Adapun
harapan dari kami adalah adanya saran maupun kritik yang dapat membagun bagi
penyusun untuk pembuatan tugas yang selanjutnya. Mudah-mudahan makalah ini juga
bisa dijadikan bahan pustaka bagi kampus kita yang tercinta ini.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I
(Terjemahan).Jakarta : Penerbit Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I
(Terjemahan).Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan
Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002.
Fisika Universitas (Terjemahan).Jakarta : Penerbit Erlangga.
No comments:
Post a Comment