KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Mikro (pasar oligopoli) dalam beberapa hari
ini walaupun makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan tetapi kami
berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik.
Dalam hal ini kami berharap
dengan adanya makalah yang kami buat dapat menambah ilmu dan bermanfaat bagi pembaca.Kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dalam penyusunan makalah. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr.Wb.
Peranap, 29 Agustus 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………………………….
Kata pengantar………………………………………………………………………...
Daftar isi………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang……………………………………………………………………..
B.
Tujuan
penulisan……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pasar Oligopoli…………………………………………………………
B. Karakteristik Pasar
Oligopoli………………………………………………………
C.
Faktor-faktor
Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli……………………………
D.
Jenis-jenis
Pasar Oligopoli………………………………………………………….
E.
Kelebihan
dan Kekurangan Pasar Oligopoli………………………………………..
F.
. Contoh
yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli………………………………
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………….
B.
Saran…………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pasar merupakan tulang punggung
perekonomian masyakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah
ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar juga merupakan
proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan
harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan. Semua unsur yang
berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligopoli mulai dari unsur
produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya. Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya. Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya
dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan
potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga
diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun
1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang,
padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada
barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel (kelompok
produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai dan
kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya
digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
B.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari pasar oligopoli.
b. Dapat mengenal karakteristik dari pasar oligopoli.
c. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli.
d. Mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli.
e. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli.
f. Mengetahui contoh-contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli.
a. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari pasar oligopoli.
b. Dapat mengenal karakteristik dari pasar oligopoli.
c. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli.
d. Mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli.
e. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli.
f. Mengetahui contoh-contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli.
BAB II
PEMBAHASAN
MAKALAH
A.
Pengertian
Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks
ini maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 sampai
15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya
terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing. Jika
pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut duopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya
dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial
untuk masuk ke dalam pasar. Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai
salah satu usaha untuk menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara
pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
B.
Karakteristik Pasar Oligopoli
Dari pengertian yang dikemukakan
sebelumnya dapat dilihat beberapa karakter dari pasar oligopoli yaitu sebagai
berikut:
a. Hanya Sedikit Perusahaan
Dalam Industri (Few Number of Firms)
Secara teoristis sulit sekali
untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar, agar dapat dikatakan
oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah perusahaan diasumsikan
kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua perusahaan
(duopoli). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur dengan
menghitung rasio konsentrasi (concentration
ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output
dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan (empat
sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan
(four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam
industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil
mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri
dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4 melebihi 40%. Dapat juga
diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika CR8 80, berarti 80%
penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.
b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi
(Homogen or Diferentiated Product)
Dilihat dari sifat output yang
dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara persaingan sempurna
dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan akan mempengaruhi
perilaku perusahaan dalam mencapai kondisi optimal
(laba maksimum). Jika dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur
jumlah output (output strategy) untuk
meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu
mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk persaingan
antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing
strategy) dan non harga (non pricing strategy). Contoh pasar
oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok,
film kamera. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri baja,
pipa, paralon, seng dan kertas.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.
Di luar
unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri oligopoli yang
menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri oligopoli
dengan produk diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap
produk (merek) tertentu.
c. Pengambilan Keputusan Yang
Saling Mempengaruhi (Interdependence Decisions)
Keputusan perusahaan dalam
menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik
yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih di luar industri (potensial
firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk industri,
perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas
(limiting prices) yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah
tingkat maksimum.
d. Kompetisi Non Harga (Non
Pricing Competition)
Dalam upayanya mencapai kondisi
optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga.
Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat berupa sebagai
berikut :
1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk
memberikan informasi
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen
Keputusan investasi yang akurat
diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat
tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan kegiatan intelijen
industri untuk memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan dan
kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat
penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap
keputusan yang diambil.
C. Faktor-faktor
Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
Ada dua faktor penting yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli yaitu
sebagai berikut :
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata,
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil,
semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin umumnya berstruktur oligopoli.
Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi
menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output
diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industri mobil, untuk satu jenis,
skala efisiensi baru tercapai jika produksi mobil minimal 50.000 sampai 100.000
unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output
minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila
biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, maka dana yang dibutuhkan untuk
memproduksi sebanyak ratusan miliyar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan
biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus
menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur
pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik),
struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.
Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam
industri oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai
modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang
persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan
tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit
produsen.
D. Jenis-jenis Pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang
diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Pasar
Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)
Jenis ini merupakan praktek
oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat
identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral.
b. Pasar
Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk
praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya
pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal
seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.
E. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari
pasar oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur
pasar ini yang paling memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan
teknologi dan inovasi. Hal ini dikarenakan perusahaan mendapat untung yang
lebih dari normal dan menekankan persaingan dimana sangat membahayakan
kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih disebabkan
perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga keuntungan lebih
normal berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup
untuk kepentingan melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan
inovasi.
Selain itu melakukan
pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab
perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit
penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang
sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila
terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam
menjalankan produksi dan persaingan di antara perusahaan akan memberikan
keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
F. Contoh yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli
Industrusi transportasi udara
dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua industri ini
sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan
memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta
mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing
baru yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Struktur pasar seperti ini masih
menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil
menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai
contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng
menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat
menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya
beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan
menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di
dalamnya.
Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi.
Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah.
Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.
Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi.
Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah.
Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pasar
oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa
produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing.
Ciri-ciri pasar oligopoli adalah barang yang diproduksi adalah barang
yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan
bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu, terdapat banyak pembeli di
pasar, barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang
berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi
standar tertentu, hambatan untuk masuk dalam industri cukup tangguh, melakukan
promosi dengan iklan atau penggunaan iklan sangat intensif, dan hanya ada
beberapa penjual.
Kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli adalah adanya efisiensi dalam
menjalankan kegiatan produksi, dan Persaingan di antara perusahaan akan
memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
dibutuhkan investasi
dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang
telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke
dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah
produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang
sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan
perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti
pemberian hak waralaba
oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar, adanya
kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang
merugikan masyarakat.
Jenis pasar oligopoli di bagi menjadi 2 yaitu pasar oligopoli murni
(pure oligopoly) dan pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated
oligopoly) dengan contoh-contoh produknya.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. Dan Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. Dan Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli.
B.
Saran
Bila ada kekurangan dengan pembahasan makalah kami, mohon di maklumi.
Karena kami hanyalah sekedar belajar. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment